Thursday, October 23, 2014

Pengaruh Budaya India di Indonesia


Interaksi yang intensif antara Indonesia dengan India telah memunculkan bentuk akulturasi. Budaya Indonesia yang telah cukup maju dengan unsur kebudayaan asli yang telah tumbuh dan berkembang dalam masyarakat, menyebabkan unsur budaya India yang masuk mudah diterima, diolah dan disesuaikan dengan kondisi masyarakat, tanpa menghilangkan unsur asli Indonesia. Hal ini disebabkan bangsa Indonesia telah mendukung suatu budaya yang tumbuh dan berkembang sebagai identitas bangsa. Dinamika budaya daerah yang bersumber dari local genius merupakan pendukung masuknya unsur-unsur baru dalam kebudayaan sendiri. Local genius merupakan kecakapan suatu bangsa untuk menerima unsur budaya asing dan mengolah unsur tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa.

Faktor yang mempermudah proses akulturasi yaitu tingkat perkembangan kedua kebudayaan tidak begitu jauh dan langgam kebudayaan tersebut tidak jauh berbeda. Akulturasi Indonesia – India  berlangsung sejak abad V hingga abad XV Masehi. Adapun proses akulturasi kebudayaan Indonesia – India meliputi fase:
1. Fase pertama, dengan ciri:
a. Masih nampak penggunaan bahasa India secara utuh
b. Agama Hindu Budha berkembang secara murni
c. Hukum yang digunakan kitab sasana
d. Menggunakan tembang gedhe

2. Fase kedua, dengan ciri:
a. Penggunaan bahasa sudah campuran
b. Agama Hindu Budha bercampur dengan kepercayaan asli
c. Kitab hukum sudah campuran
d. Menggunakan tembang tengahan

3. Fase ketiga, dengan ciri:
a. Menggunakan bahasa Jawa kuno
b. Munculnya kembali unsur dewa asli (cikal bakal)
c. Menggunakan kitab hukum campuran, dimana unsur asli menonjol
d. Bangunan candi menggunakan unsur punden berundak

Sebagai hasil interaksi bangsa Indonesia dengan India, maka melahirkan bentuk akulturasi kebudayaan Indonesia dengan India meliputi bidang:

1. Seni bangunanBentuk seni bangunan yaitu candi. Bangunan candi di India berbentuk stupa (Budha), namun di Indonesia dengan pola dasar punden berundak. Bahkan dalam seni bangun candi di Jawa timur, unsur budaya India tidak begitu jelas. Candi di India berfungsi sebagai tempat suci untuk memuja dewa, sedangkan di Indonesia berfungsi sebagai makam.

2. Seni rupaAkulturasi dalam seni rupa tampak dengan adanya patung Budhisme dan patung Hinduistis. Disamping itu juga dipahatkan relief cerita pada dinding candi, misal Lalitawistara, Jataka, Kresnayana, Ramayana dan sebagainya.

3. Aksara dan seni sastraHuruf Pallawa dan bahasa Sanskerta berpengaruh terhadap sastra Indonesia. Berbagai prasasti dari Kutai, Taruma dan kerajaan Mataram kuno merupakan bukti pengaruh tersebut. Tulisan daerah banyak yang merupakan perkembangan dari tulisan India, misal huruf Jawa dan Bali. Dalam seni sastra, banyak muncul karya sastra yang bersumber dari Mahabharata dan Ramayana yang nantinya dicampur unsur asli misal tokoh Punokawan.

4. Sistem pemerintahanMasuknya pengaruh India berakibat perubahan sistem pemerintahan, dimana sistem demokrasi diubah dengan sistem pemerintahan turun temurun. Bentuk pemerintahan kerajaan bercorak Hindu Budha berkembang di Indonesia.

5. Sistem kalenderSistem penanggalan India berpengaruh dalam kalender Indonesia, misal penggunaan tahun saka (çaka) dalam berbagai prasasti. Penulisan tahun dapat menggunakan angka maupun berupa kalimat. Perhitungan kalender Masehi dengan Saka memiliki selisih 78 tahun, misal tahun 700 Saka = 778 Masehi.

6. Sistem kepercayaan dan filsafatBentuk akulturasi ini ditandai dengan berkembangnya agama Hindu-Budha di Indonesia. Kedua agama ini bercampur dengan kepercayaan bangsa Indonesia, animisme dan dinamisme. Proses ini disebut dengan sinkretisme, misal upacara kenduri atau bersih desa, aliran Tantrayana dan aliran Syiwa Budha.

Disarikan dari buku, R.Soekmono. 1986.Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia Jilid 2. Jogjakarta: Kanisius

No comments:

Post a Comment