Monday, July 28, 2014

Minal Aidin wal Faidzin Mohon Maaf Lahir Batin 1435 H

Segenap keluarga Eko Heru Prasetyo, mengucapkan taqobalallahu minna wa minkum, minal aidin wal faidzin, mohon maaf lahir batin.



owners website :
http://www.sosiosejarah.com
http://www.penaguru69.blogspot.com

Thursday, July 24, 2014

KRI Bung Tomo - KRI John Lie - KRI Usman Harun - Nakhoda Ragam Class 2014

Melanjutkan posting tentang kepahlawanan nasional sebelumnya, Bung Tomo merupakan tokoh yang berhasil memunculkan dan menggerakkan semangat perlawanan terhadap kekuatan asing yang ingin berkuasa kembali di Indonesia, dalam hal ini pertempuran Soerabaja 1945 yang terkenal. Tokoh John Lie yang berperan besar dalam memasok kebutuhan perang dan obat-obatan RI dengan menembus blokade kolonial Belanda. Usman dan Harun yang menunjukkan semangat tinggi dalam menjalankan tugas negara pada saat itu.


Semangat dan ketelaudanan tersebut perlu diketahui dan dikenal oleh generasi muda Indonesia. Untuk menghargai dan mengabadikan jasa tokoh-tokoh tersebut, maka TNI - AL dalam tahun 2014 ini memberikan nama untuk armada perang yang terbaru. KRI Bung Tomo 357, KRI Usman - Harun 358 dan KRI John Lie 359.

Tuesday, July 22, 2014

Usman bin Janatin dan Harun bin Said

Melanjutkan posting sebelumnya tentang serie tokoh sejarah nasional, maka dalam kesempatan ini saya mencoba mengulas figur anak bangsa yang berjasa dalam menjalankan tugas yaitu Usman Janatin dan Harun Said. Kedua tokoh memang banyak dianggap sebagai musuh oleh negara sebelah, tapi bagi Indonesia mereka tetap pahlawan yang gugur menjalankan tugas negara pada saat itu.


Usman Janatin  adalah salah satu dari dua anggota KKO (Korps Komando Operasi, kini disebut Marinir) Indonesia yang ditangkap di Singapura pada saat terjadinya Konfrontasi dengan Malaysia.
Sersan Dua KKO Anumerta Usman Janatin bin H. Ali Hasan dihukum gantung bersama dengan Harun Said oleh pemerintah Singapura pada Oktober 1968 dengan tuduhan meletakkan bom di wilayah pusat kota Singapura yang padat pada 10 Maret 1965

Monday, July 21, 2014

John Lie, Menembus Blokade Kolonial Belanda

Laksamana Muda TNI (Purnawirawan) Jahja Daniel Dharma atau yang lebih dikenal sebagai John Lie merupakan salah seorang perwira tinggi TNI dari etnis Tionghoa. John Lie lahir dari pasangan suami isteri Lie Kae Tae dan Oei Tjeng Nie Nio. Ayahnya (Lie Kae Tae) pemilik perusahaan pengangkutan Vetol (Veem en transportonderneming Lie Kay Thai). Leluhur John diketahui berasal dari daerah Fuzhou dan Xiamen, China yang pada abad ke 18 berlayar sampai ke tanah Minahasa. Walaupun dilahirkan dari keluarga yang beragama Budha, tetapi John Lie sendiri dikenal sebagai penganut Kristen yang taat. Perkenalannya dengan agama Kristen terjadi saat dia bersekolah di Christelijke Laqere School, Manado.

Pada usial 17 tahun, John Lie meninggakan tanah kelahirannya menuju Batavia dan bekerja sebagai buruh di pelabuhan Tanjung Priok. Di kota ini, sembari menjadi buruh pelabuhan, ia mengikuti kursus navigasi. Setelah itu John Lie menjadi klerk mualim III pada kapal Koninklijk Paketvaart Maatschappij, perusahaan pelayaran Belanda.

Bung Tomo, Sang Pengobar Semangat Pertempuran Soerabaja 1945

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Ini merupakan ungkapan yang perlu kita ingat dan implementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam kesempatan ini saya mencoba mengulas kehidupan dan jasa besar pahlawan nasional dari berbagai daerah, yang dalam hal ini bagaimana figur dan kehidupan serta peran jasa dari seorang Bung Tomo, sang pengobar semangat pertenpuran Surabaya 10 Nopember 1945.


Sutomo atau lebih dikenal sebagal Bung Tomo dilahirkan di Kampung Blauran, Surabaya, pada 3 Oktober 1920. Ayahnya bernama Kartawan Tjiptowidjojo, Sutomo adalah sosok yang aktif berorganisasi sejak remaja. Bergabung dalam Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI), beliau tercatat sebagai salah satu dari tiga orang pandu kelas I di seluruh Indonesia saat itu.

Sutomo dibesarkan di rumah yang sangat menghargai pendidikan. Ia berbicara dengan terus terang dan penuh semangat. Ia suka bekerja keras untuk memperbaiki keadaan. Pada usia 12 tahun, ketika ia terpaksa meninggalkan pendidikannya di MULO, Sutomo melakukan berbagai pekerjaan kecil-kecilan untuk mengatasi dampak depresi yang melanda dunia saat itu. Belakangan ia menyelesaikan pendidikan HBS-nya lewat korespondensi, namun tidak pernah resmi lulus.

Pada masa mudanya, Bung Tomo yang memiliki minat pada dunia jurnalisme tercatat sebagai wartawan lepas pada Harian Soeara Oemoem di Surabaya 1937. Setahun kemudian, ia menjadi Redaktur Mingguan Pembela Rakyat serta menjadi wartawan dan penulis pojok harian berbahasa Jawa, Ekspres, di Surabaya pada tahun 1939.

Sutomo kemudian bergabung dengan KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Belakangan Sutomo menegaskan bahwa filsafat kepanduan, ditambah dengan kesadaran nasionalis yang diperolehnya dari kelompok ini dan dari kakeknya, merupakan pengganti yang baik untuk pendidikan formalnya. Pada usia 17 tahun, ia menjadi terkenal ketika berhasil menjadi orang kedua di Hindia Belanda yang mencapai peringkat Pandu Garuda. Sebelum pendudukan Jepang pada 1942, peringkat ini hanya dicapai oleh tiga orang Indonesia.

Sutomo pernah menjadi seorang jurnalis yang sukses. Kemudian ia bergabung dengan sejumlah kelompok politik dan sosial. Ketika ia terpilih pada 1944 untuk menjadi anggota Gerakan Rakyat Baru yang disponsori Jepang, hampir tak seorang pun yang mengenal dia. Namun semua ini mempersiapkan Sutomo untuk peranannya yang sangat penting, ketika pada Oktober dan November 1945, ia menjadi salah satu Pemimpin yang menggerakkan dan membangkitkan semangat rakyat Surabaya, yang pada waktu itu Surabaya diserang habis-habisan oleh pasukan Inggeris yang mendarat untuk melucutkan senjata tentara pendudukan Jepang dan membebaskan tawanan Eropa. Sutomo terutama sekali dikenang karena seruan-seruan pembukaannya di dalam siaran-siaran radionya yang penuh dengan emosi. Bung Tomo tampil sebagai orator ulung di depan corong radio, membakar semangat rakyat untuk berjuang melawan tentara Inggris dan NICA-Belanda.

Sejarah mencatat bahwa  perlawanan rakyat Indonesia di Surabaya yang terdiri atas berbagai suku bangsa sangat dahsyat. Tidak ada rasa takut menghadapi tentara Inggris yang bersenjata lengkap. Tanggal 10 November pun kemudian kita kenang sebagai Hari Pahlawan.
Setelah kemerdekaan Indonesia, Sutomo sempat terjun dalam dunia politik pada tahun 1950-an, namun ia tidak merasa bahagia dan kemudian menghilang dari panggung politik. Pada akhir masa pemerintahan Soekarno dan awal pemerintahan Suharto yang mula-mula didukungnya, Sutomo kembali muncul sebagai tokoh nasional.
Padahal, berbagai jabatan kenegaraan penting pernah disandang Bung Tomo. Ia pernah menjabat Menteri Negara Urusan Bekas Pejuang Bersenjata/Veteran sekaligus Menteri Sosial Ad Interim pada 1955-1956 di era Kabinet Perdana Menteri Burhanuddin Harahap. Bung Tomo juga tercatat sebagai anggota DPR pada 1956-1959 yang mewakili Partai Rakyat Indonesia.

Namun pada awal 1970-an, ia kembali berbeda pendapat dengan pemerintahan Orde Baru. Ia berbicara dengan keras terhadap program-program Suharto sehingga pada 11 April 1978 ia ditahan oleh pemerintah Indonesia yang tampaknya khawatir akan kritik-kritiknya yang keras. Baru setahun kemudian ia dilepaskan oleh Suharto. Meskipun semangatnya tidak hancur di dalam penjara, Sutomo tampaknya tidak lagi berminat untuk bersikap vokal.
Ia masih tetap berminat terhadap masalah-masalah politik, namun ia tidak pernah mengangkat-angkat peranannya di dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Ia sangat dekat dengan keluarga dan anak-anaknya, dan ia berusaha keras agar kelima anaknya berhasil dalam pendidikannya.

Sutomo meninggal di Mekkah, ketika sedang menunaikan ibadah haji. Jenazah Bung Tomo dibawa kembali ke Indonesia dan dimakamkan di TPU Ngagel, Surabaya. Bung Tomo, pahlawan pengobar semangat Juang arek-arek Surabaya ini mendapat gelar pahlawan secara resmi dan pemerintah pada tahun 2008.
Tempat/Tgl. Lahir :  Surabaya, 3 Oktober 1920
Tempat/Tgl. Wafat :  Mekah,7 Oktober 1981
SK Presiden : Keppres No. 41/TK/2008, Tgl. 6 November 2008
Gelar : Pahlawan Nasional

“Selama banteng-banteng Indonesia masih mempoenjai darah merah jang dapat membikin setjarik kain poetih mendjadi merah & putih, maka selama itoe tidak akan kita maoe menjerah kepada siapapoen djuga!”
- Bung Tomo -

Untuk menjaga semangat kepahlawanan Bung Tomo, maka dalam beberapa waktu yang lalu, nama beliau diabadikan untuk nama Kapal Republik Indonesia terbaru. Untuk informasi lebih lanjut silakan baca pada posting berikutnya.

Disarikan dari berbagai sumber pustaka

Demikian, semoga bermanfaat bagi kita semua.


Thursday, July 17, 2014

Gerakan 10 ribu donasi Program Beasiswa Yasmara Tahun 2014

Sekedar share informasi dari almamater saya waktu sma dan ikut mensukseskan program yang cukup brilian :


GERAKAN 10 RIBU DONASI YASMARA UNTUK PROGRAM BEASISWA TAHUN 2014


Yth. Rekan2 Alumni SMA Negeri Kartasura
di manapun anda berada

Dalam rangka melaksanakan Program Beasiswa Yasmara tahun 2014, kami mengajak seluruh rekan2 alumni untuk berpartisipasi dalam Gerakan 10 Ribu Donasi Yasmara.

Sasaran Program Beasiswa Yasmara tahun ini dibagi menjadi 3 kategori :
1. Kategori Alumni yang sedang menempuh pendididikan di Perguruan Tinggi
2. Kategori Putra-Putri Alumni
3. Kategori Umum (masyarakat di wilayah kecamatan Kartasura)

Besarnya beasiswa yang diberikan adalah :
1. Untuk mahasiswa : Rp. 600.000 per semester
2. Untuk siswa SMP/SLTA putra-putri alumni : Rp 300.000 per semester.

Seperti tahun sebelumnya, tahun ini Yasmara juga akan memberikan penghargaan kepada siswa-siswi SMA Negeri 1 Kartasura yang berprestasi, dan telah membawa nama baik SMA ditingkat Nasional maupun Propinsi.Penghargaan berupa uang pembinaan.

Beasiswa dan penghargaan akan diserahkan pada acara Halal bi Halal Yasmara, tempat dan waktu akan dsampaikan menyusul.

DONASI DAPAT DIKIRIM MELALUI :
1. Rek. No. 3930350787
BCA KCP Kartasura
a.n YAY ALUMNI SMA NEGERI KARTASURA
atau

2. Rek. No. 138-00-0671585-3
Bank Mandiri KCP Kartasura
a.n Sri Sumarmi dan Siti Qomariah


Kartasura, 18 Juli 2014
Ketua Umum

ttd

Sri Sumarmi


Demikian, semoga bermanfaat bagi kita semua. Tunjukkan kepedulian terhadap kemajuan pendidikan Indonesia. Terima kasih.

Friday, July 11, 2014

Bea Siswa Yasmara Kartasura Tahun 2014


Dalam rangka ikut serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia, melalui pendidikan, Yasmara sebagai wadah alumni SMA Negeri 1 Kartasura, kembali meluncurkan program Beasiswa untuk tahun 2014. Untuk lebih lanjut silakan baca informasi berikut :

                    PENGUMUMAN BEASISWA YASMARA TAHUN 2014

Sesuai dengan visi & misi yayasan, YASMARA membuka PROGRAM BEASISWA tahun 2014. Seperti tahun sebelumnya, Program Beasiswa Yasmara tahun ini dibagi menjadi 3 kategori :
1. Kategori Alumni yang sedang menempuh pendididikan di Perguruan Tinggi
2. Kategori Putra-Putri Alumni
3. Kategori Umum (masyarakat di wilayah kecamatan Kartasura)


Bagi adik2 yang membutuhkan silakan kirimkan surat permohonan PALING LAMBAT tanggal 23 Juli 2014. Syarat mengajukan beasiswa Yasmara untuk kategori I adalah :
1. Alumni SM N Kartasura
2. Belum/tidak sedang menerima beasiswa dari pihak lain
Surat permohon dilampiri :
1. FC. Ijazah/surat tanda lulus bagi yang baru lulus.
2. Surat keterangan sbg mahasiswa aktif atau FC Kartu Mahasiswa (KTM)
4. FC transkrip nilai

SEGERA di kirim kepada :
Ketua Yasmara
d.a. Jl. Pangeran Blater No. 20, Blateran, Ngabeyan Kartasura - 57165
atau : Perum Gading Regency 2 Blok B no 3 - Mangkuyudan
Kartasura


Kartasura, 13 Juli 2014
Ketua Umum
ttd
Sri Sumarmi

Demikian, semoga bermanfaat bagi anda. Terima kasih.


Saturday, July 5, 2014

KPPS_PPL_dan Saksi Dalam Pilpres 9 Juli 2014


Pada bulan Juli ini, masa kampanye pilpres 2014 berakhir pada pukul 00.00 hari Ahad/ 6 Juli 2014. Saat ini pihak yang berkepentingan membersihkan APK, terutama radius 200 meter dari lokasi TPS.
Dalam kesempatan ini saya mencoba menshare informasi terkait dengan unsur KPPS, PPL dan Saksi Pilpres 2014.

KPPS
KPPS dibentuk di tingkat TPS dan tunduk patuh dengan kode etik sebagai berikut =
1. asas mandiri dan adil;
2. asas kepastian hukum;
3. asas jujur, keterbukaan, dan akuntabilitas;
4. asas kepentingan umum;
5. asas proporsionalitas;
6. asas prefesionalitas, efisiensi, dan efektivitas;
7. asas tertib.

PPL
PPL atau Pengawas Pemilu Lapangan adalah petugas pengawas pemilu di desa/ kelurahan yang diangkat oleh Panwascam dengan tugas pokok =
1. mengawasi pendistribusian perlengkapan pemilu di TPS
2. mengawasi pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di TPS
3. mengawasi pelaksanaan pemilu akses/ ketersediaan kemudahan di TPS
4. mengawasi pengumuman hasil penghitungan suara di TPS
5. mengawasi penyampaian kotak suara dari TPS ke PPS
6. menerima laporan dugaan pelanggaran pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di TPS
7. meneruskan temuan dan laporan dugaan pelanggaran pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara pemilu di TPS  kepada Bawaslu/ Panwaslu melalui Panwascam
8. menyampaikan temuan dan laporan kepada KPPS untuk ditindaklanjuti.

Saksi
Saksi diangkat mewakili pasangan calon atau tim kampanye Pasangan Calon.
Bertugas untuk menjamin agar pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara berlangsung jujur dan adil, sesuai peraturan perundangan.

Hak PPL dan Saksi
1. menghadiri persiapan, pembukaan TPS serta pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di dalam area TPS
2. mengikuti pemeriksanaan terhadap perlengkapan pemungutan suara dan penghitungan suara di TPS
3. menyaksikan pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan suara di TPS
4. meminta penjelasan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di TPS kepada ketua KPPS
5. mengajukan keberatan atas terjadinya kesalahan dan/ atau pelanggaran dalam pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan suara ke KPPS
6. menerima salinan DPT, DPTb, DPK dan DPKTb serta
7. menerima salinan Formulir Model C PPWP, Model C1 MMWP dan Lampirannya.

Larangan PPL dan Saksi
1. mempengaruhi dan mengintimidasi pemilih dalam menentukan pilihannya
2. melihat pemilih mencoblos surat suara dalam bilik suara
3. mengerjakan atau membantu mempersiapkan perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara serta mengisi formulir penungutan suara dan hasil penghitungan suara
4. mengganggu kerja KPPS dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya
5. mengganggu pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan suara
6. menggunakan seragam, warna, atau atribut lain yang memberikan kesan mendukung peserta pemilu.

Demikian informasi, semoga dapat menambah wawasan kita dan ikut mengawasi dalam pelaksanaan pilpres 2014. Tetap jaga kerukunan dan kedamaian dalam lingkungan masing-masing. Terima kasih.

RPP Sejarah Wajib SMA/ MA Kelas X Kurikulum 2013


Saat ini, peserta didik sedang menikmati libur akhir tahun pelajaran. Pendidik disibukkan dengan upaya persiapan menghadapi tahun pelajaran 2014/ 2015 yang sekaligus implementasi kurikulum 2013 di semua jenjang pendidikan. Guru harus sudah memiliki perangkat mengajar. Untuk kalender pendidikan dapat diunduh pada link berikut :

Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2014/ 2015

Dalam kesempatan ini saya mencoba mengunggah perangkat mengajar (RPP) untuk mata pelajaran Sejarah kelas X Wajib jenjang SMA/ MA. Bagi anda yang berminat, silakan unduh pada link berikut :

RPP 1

RPP 2

RPP 3

RPP 4

RPP 5

RPP 6

RPP 7

RPP 8

RPP 9

RPP 10

RPP 11

RPP 12

RPP 13

RPP 14

Untuk artikel sejarah, silakan kunjungi di www.penasejarah.com

Demikian semoga bermanfaat bagi anda. Terima kasih.