Wednesday, January 4, 2017
Teori dan Pengetahuan Sosiologi
1. Pengertian SosiologiSebagai ilmu pengetahuan, Sosiologi termasuk rumpun ilmu-ilmu sosial. Auguste Comte telah merintis munculnya sosiologi. Pendekatan-pendekatan umum untuk mempelajari masyarakat harus melalui urutan tertentu yang kemudian sampai pada tahap akhir yaitu tahap ilmiah. Sehingga Auguste Comte disebut “Bapak Sosiologi” karena ahli yang pertama kali menggunakan istilah sosiologi dan mengkaji sosiologi secara sistematis. Sehingga sosiologi dapat melepaskan diri dari filsafat dan berdiri sendiri sejak pertengahan abad XIX (1856).
Secara etimologis, sosiologi berasal dari kata socius dan logos. Socius (Latin) artinya teman, sedangkan logos (Yunani) artinya perkataan atau pembicaraan. Sehingga sosiologi diartikan sebagai membicarakan, memperbincangkan teman pergaulan. Atau sosiologi merupakan ilmu yang membahas tentang hubungan antara manusia satu dengan manusia lain dalam hidup bermasyarakat. Adapun pendapat para ahli tentang pengertian sosiologi dapat diuraikan berikut.
a. Roucek and Warren
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan kelompok-kelompok.
b. William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff
Sosiologi merupakan penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya, yaitu organisasi sosial.
c. Pitirim A. Sorokin
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang:
1) Hubungan maupun pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala non sosial seperti pengaruh iklim terhadap watak manusia dan pengaruh kesuburan tanah terhadap pola migrasi penduduk.
2) Ciri-ciri umum dari semua jenis gejala atau fenomena sosial yang terjadi dalam masyarakat.
3) Hubungan maupun pengaruh timbal balik antara berbagai gejala sosial.
d. Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses sosial, termasuk perubahan sosial. Struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok yaitu norma sosial, lembaga sosial, kelompok sosial dan lapisan sosial. Proses sosial adalah pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama misal pengaruh ekonomi terhadap politik. Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam struktur sosial.
e. JAA. Van Doorn dan CJ. Lammars
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil.
f. Auguste Comte
Sosiologi adalah ilmu yang terutama mempelajari manusia sebagai makhluk yang mempunyai naluri untuk senantiasa hidup bersama dengan sesamanya.
g. Van der Zanden
Sosiologi merupakan studi ilmiah tentang interaksi antar manusia.
h. GA. Lundberg
GA. Lundberg dalam buku “Sociology” menyebutkan “Sociology is the social behavior of induvidual and groups” atau sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku sosial orang seorang atau kelompok.
i. Bierens de Haan
De Haan dalam buku “Sosiologie, ontwikkeling en methode” menyatakan sosiologi adalah ilmu tentang pergaulan hidup manusia.
Berdasarkan beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan atau interaksi manusia dalam masyarakat. Dengan kata lian sosiologi merupakan ilmu yang mengkaji interaksi manusia dengna manusia lain dalam kelompok dan produk yang timbul dari interaksi tersebut, seperti nilai, norma, dan kebiasaan yang dianut oleh kelompok atau masyarakat.
2. Sifat dan Hakekat Sosiologia. Sosiologi termasuk rumpun ilmu-ilmu sosial yang bersangkut paut dengan gejala-gejala kemasyarakatan.
b. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang kategoris, artinya membatasi diri dengan apa yang terjadi dan bukan pada apa yang seharusnya terjadi.
c. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang murni, karena bertujuan untuk membentuk dan mengembangkan ilmu pengetahuan secara abstrak, bukan ilmu pengetahuan terapan atau terpakai.
d. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan secara abstrak, artinya yang diperhatikan adalah pola dan peristiwa yang terjadi dalam masyarakat.
e. Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum.Sosiologi meneliti dan mencari apa yang menjadi prinsip atau hukum umum dari interaksi antar manusia dan perihal sifat, hakekat, isi dan struktur masyarakat manusia.
f. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang rasional, terkait dengan metode yang dipergunakannya.
g. Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan yang umum dan bukan ilmu pengetahuan yang khusus. Artinya sosiologi mengamati dan mempelajari gejala-gejala umum yang ada pada setiap interaksi dalam masyarakat secara empiris.
3. Ciri-ciri SosiologiMenurut Harry M. Johnson, seperti dikutip Soerjono Soekanto, sosiologi sebagai ilmu memiliki ciri-ciri berikut:
a. Bersifat empiris yaitu didasarkan pada observasi dan akal sehat yang hasilnya tidak bersifat spekulatif.
b. Bersifat teoritis, yaitu selalu berusaha menyusun abstraksi dari hasil observasi yang konkrit di lapangan dan abstraksi tersebut merupakan kerangka dari unsur yang tersusun sencara logis dan bertujuan menjalankan hubungan sebab akibat.
c. Bersifat kumulatif, yaitu teori-teori sosiologi dibentuk berdasarkan teori yang sudah ada, kemudian diperbaiki, diperluas dan diperhalus.
d. Bersifat non etis, dalam arti yang dipersoalkan dalam sosiologi bukanlah baik buruknya fakta tertentu, tetapi menjelaskan fakta tersebut secara analitis.
Menurut pandangan sosiologi, perencanaan sosial merupakan alat untuk mengetahui perkembangan masyarakat, sehingga hal ini dapat bermanfaat dalam menghimpun kekuatan sosial dalam rangka menciptakan ketertiban masyarakat.
Sosiologi memiliki manfaat sebagai berikut :
a. Sosiologi dapat memberikan pengetahuan tentang pola interaksi yang terjadi dalam masyarakat.
b. Sosiologi dapat membantu masyarakat dalam mengontrol atau mengendalikan tindakan dan perilaku anggota dalam kehidupan masyarakat.
c. Sosiologi mampu mengkaji status dan peranan anggota masyarakat, serta dapat menilai masyarakat atau budaya lain.
d. Anggota masyarakat makin dapat memahami nilai, norma, tradisi dan keyakinan yang dianut masyarkat lain, serta memahami perbedaan yang ada.
e. Sebagai generasi penerus, dapat membuat lebih tanggap, kritis, dan rasional dalam menghadapi gejala sosial dalam masyarakat yang makin kompleks.
4. Metode SosiologiDalam meneliti dan berusaha memahami kehidupan dalam masyarakat diperlukan metode yang lebih tepat. Menurut Abu Ahmadi, ada beberapa metode yang digunakan dalam sosiologi yaitu:
a. Historical method
Historical methode atau metode sejarah merupakan suatu cara penelusuran terhadap kebudayaan serta struktur masyarakat yang telah lampau, kemudian diambil contohnya untuk masa mendatang.
b. Comparative method
Comparative method atau metode komparasi yang berusaha membandingkan satu masyarakat dengan masyarakat lain kelompok atau satu kebudayaan lain, sehingga akan diperoleh garis-garis persamaan yang berlaku umum.
c. Statistical method
Statistical method atau metode statistik dilakukan untuk mengukur gejala sosial yang tampak secara kumulatif kemudian diinterpretasikan ke dalam pemahaman umum.
d. Case study method
Case study method atau metode studi kasus dilakukan untuk menyelidiki peristiwa yang terjadi di sekitar kelompok masyarakat,maupun lembaga tertentu untuk mendapatkan garis-garis pokok dari peristiwa itu (metode survey).
Sedangkan menurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, metode yang digunakan yaitu:
a. Studi cross sectional
Studi cross sectional adalah studi yang meliputi suatu daerah pengamatan yang luas dalam jangka waktu tertentu.
b. Studi longitudinal
Studi longitudinal adalah studi yang berlangsung sepanjang waktu yang menggambarkan suatu kecenderungan atau serangkaian “observasi sebelum dan sesudah”.
c. Studi ex post facto
Studi ex post facto atau studi studi longitudinal yang bersifat retrospektif adalah studi yang berlangsung sepanjang waktu, namun bekerja mundur dengan mempergunakan data yang telah dicatat.
d. Eksperimen laboratorium
Eksperimen laboratorium yang menggunakan orang untuk diteliti, orang direkrut, dikumpulkan dan mungkin dibayar selama eksperimen berlangsung.
e. Eksperimen lapangan
Dalam eksperimen lapangan, riset dilakukan di luar laboratorium, bukan di dalam.
f. Penelitian pengamatan
Dalam studi pengamatan, peneliti mengamati terjadinya sesuatu atau kejadian yang telah terjadi tanpa dibuat-buat.
Untuk mempelajari lebih lanjut kehidupan masyarakat, maka dalam Sosiologi sebagai ilmu sosial perlu diketahui beberapa konsep dasar. Ilmu sosial atau science (sains) menurut Soerjono Soekanto, adalah pengetahuan (knowledge) yang tersusun sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran, pengetahuan mana selalu dapat diperiksa dan ditelaah/ dikontrol dengan kritis oleh setiap orang lain yang ingin mengetahuinya. Adapun beberapa konsep dasar yang perlu diketahui seorang peneliti adalah :
1. Obyek studi
Obyek studi merupakan sesuatu yang menjadi pusat perhatian dan bahan kajian dari ilmu pengetahuan. Obyek studi dibedakan atas obyek material dan obyek formal. Obyek material yaitu sesuatu yang menjadi bahan kajian beberapa disiplin ilmu dan sifatnya masih umum, misal manusia. Sedangkan obyek formal yaitu aspek khusus dari obyek material yang diungkapkan suatu disiplin ilmu tertentu.
2. Sistematik
Sistematik berarti ilmu tersebut harus disusun menurut aturan ilmiah sehingga merupakan perpaduan yang harmonis sebagai kebulatan yang teratur.
3. Metodologi
Metodologi yaitu cara-cara tertentu untuk mencapai kesesuaian ilmiah, yaitu adanya persesuaian antara yang diungkapkan dengan kenyataan yang terdapat pada obyeknya.
4. Universal
Universal berarti kebenaran yang diungkapkan oleh ilmu itu bukanlah mengenai sesuatu yang individual, melainkan harus berlaku secara umum.
Penelitian dalam ilmu sosial merupakan suatu proses yang terus menerus, kritis dan terorganisir untuk mengadakan analisis dan memberikan interpretasi atas gejala sosial yang memiliki hubungan yang saling terkait. Adapun ciri penelitian sosial adalah :
a. Obyek penelitian sosial adalah manusia dan perilakunya yang selalu berubah
b. Belum dapat diteliti secara eksak, tuntas dan mendalam
Metode adalah cara kerja untuk dapat memahami obyek yang menjadi sasaran ilmu. Metode dalam penelitian memiliki beberapa ciri pokok yaitu:
a. Ada permasalahan yang akan dikaji atau diteliti
b. Ada hipotesis yaitu kesimpulan yang bersifat sementara, yang harus dibuktikan lebih dahulu kebenarannya. Hipotesis merupakan jawaban atas permasalahan yang akan dikaji melalui teori yang ada.
c. Ada usulan mengenai cara kerja atau cara penyelesaian permasalahan dan hipotesis yang ada.
Dalam metode penelitian ilmiah, seperti dikemukakan Paul B. Horton dan CL. Hunt, ada beberapa langkah yang mudah disusun, yaitu:
a. Merumuskan masalah
b. Meninjau kepustakaan
c. Merumuskan hipotesis
d. Merencanakan desain penelitian
e. Mengumpulkan data
f. Menganalisis data
g. Menarik kesimpulan
h. Mengulang penelaahan
Adapun dalam memahami ilmu sosial perlu penegasan dan pemahaman terhadap konsep metodologi ilmu sosial yang meliputi:
a. kenyataan
Kenyataan adalah sesuatu yang benar-benar ada dan dapat ditangkap oleh panca indra, misal lingkungan alam, masyarakat desa.
b. informasi
Informasi merupakan keterangan yang dapat mendukung dan melengkapi data yang diperlukan dalam suatu penelitian ilmu sosial. Informasi dapat diperoleh melalui interview, angket atau kuesener.
c. fakta
Fakta biasanya berkaitan dengan peristiwa yang benar-benar terjadi. Fakta yang diperlukan dalam penelitian sosial harus ditulis dengan obyektif.
d. data
Data adalah segala sesuatu yang ada dalam obyek penelitian yang akan digunakan untuk membuktikan suatu hipotesis. Data dapat berupa kenyataan dan informasi.
e. masalah
Masalah adalah persoalan pokok yang ada dalam obyek penelitian yang akan dicari jalan pemecahannya berdasarkan hipotesis dan metodologi yang dipilih.
f. asumsi
Asumsi adalah anggapan dasar atau dugaan terhadap permasalahan yang ada dalam obyek penelitian.
g. proposisi
Proposisi atau pernyataan adalah pernyataan yang digunakan untuk merumuskan bagian yang penting dalam penelitian atau dalam penyusunan laporan. Pernyataan yang digunakan cukup singkat, jelas, padat dan tidak menimbulkan penafsiran ganda.
h. teori
Teori adalah perumusan ilmiah tentang suatu masalah yang diperoleh dari hasil pengujian hipotesis secara benar dan telah diakui oleh masyarakat luas sebagai kebenaran yang universal.
i. merumuskan hipotesis
Hipotesis merupakan kesimpulan yang belum final atau kesimpulan sementara yang masih harus diuji kebenarannya. Sering diartikan sebagai dugaan pemecahan masalah yang bersifat sementara.
j. bukti/ evidence
Bukti adalah bukti terhadap kebenaran, atau ketidakbenaran suatu hipotesis setelah diuji dengan sejumlah data dengan menggunakan metodologi yang tepat.
a. Metode Kualitatif
Metode analisis yang memakai bahan/ data/ informasi yang sukar diukur dengan angka/ ukuran eksak, tetapi lebih bersifat deskriptif.
1) Metode histories
Metode histories merupakan metode pengamatan yang menganalisis peristiwa-peristiwa dalam masa silam untuk merumuskan prinsip-prinsip umum.
2) Metode komparatif
Metode kompataratif merupakan metode pengamatan dengan cara membandingkan antara berbagai masyarakat dan bidangnya untuk mendapatkan persamaan dan perbedaan sebagai petunjuk dalam suatu masyarakat
3) Metode studi kasus
Metode studi kasus merupakan metode analisis yang memfokuskan diri untuk mempelajari sedalam-dalamnya salah satu gejala nyata (kasus ) dalam kehidupan masyarakat.
4) Metode Eksperimen
Metode eksperimen merupakan suatu cara untuk mengetahui pengaruh perubahan pola kehidupan masyarakat melalui percobaan-percobaan pada kelompok sosial tertentu dan kelompok lain sebagai pengendali.
5) Metode Filosofis
Metode filosofis berupaya mengatasi masalah sosial melalui perenungan dan pemikiran yang mendalam, terarah, dan mendasar yang bertumpu pada akar budaya masyarakat.
b. Metode Kuantitatif
Metode kuantitatif merupakan metode analisis yang memakai angka/ ukuran eksak, melalui pengolahan data, dan pengorganisasian data. Data berupa angka dan mudah diklasifikasikan ke dalam kategori-kategori.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Terima kasih pak, sangat membantu materi nya :)
ReplyDeleteTerima kasih pak, sangat membantu materi nya :)
ReplyDelete