Tuesday, September 30, 2014

RPP Sosiologi Peminatan IIS/ IPS_Kurikulum 2013


Sejalan dengan adanya pelatihan implementasi kurikulum 2013 untuk mata pelajaran peminatan, maka segenap guru sasaran sudah semestinya memiliki perangkat mengajar (baca RPP) untuk mata pelajaran yang diampu.

Dalam kesempatan ini, saya mencoba menshare hasil pelatihan untuk mata pelajaran Sosiologi

Pramuka Dalam Kurikulum 2013


Pengembangan potensi peserta didik sebagaimana dimaksud dalam tujuan pendidikan nasional, secara sistemik-kurikuler diupayakan melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Kegiatan intrakurikuler diselenggaraakan melalui kegiatan terstruktur dan terjadwal sesuai dengan cakupan dan tingkat kompetensi muatan atau mata pelajaran. Kegiatan kokurikuler dilaksanakan melalui penugasan terstruktur terkait satu atau lebih dari muatan atau mata pelajaran. Kegiatan ekstrakurikuler yang merupakan kegiatan terorganisasi/terstruktur di luar struktur kurikulum setiap tingkat pendidikan yang secara konseptual dan praktis mampu menunjang upaya pencapaian tujuan pendidikan.

Friday, September 26, 2014

Peminatan_Lintas Minat_Pendalaman Minat_Kurikulum 2013


Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dalam kurikulum 2013, peserta didik diberikan kesempatan untuk memilih peminatan yang diinginkan.

Peminatan
Peminatan adalah program kurikuler yang disediakan untuk mengakomodasi pilihan minat, bakat dan/atau kemampuan peserta didik dengan orientasi pemusatan, perluasan, dan/atau pendalaman mata pelajaran dan/atau muatan kejuruan.

Sistem Penilaian Dalam Kurikulum 2013_Terbaru


Dalam proses pendidikan di berbagai jenjang, penilaian hasil belajar memiliki peran penting. Sebagaimana halnya dengan pelaksanaan kurikulum-kurikulum sebelumnya, Kurikulum 2013 juga disertai dengan prosedur penilaian hasil belajar dari peserta didik.

Sejalan dengan adanya draft terbaru tahun 2014, maka dapat dikemukakan sebagai berikut. Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik merupakan proses pengumpulan informasi atau bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis, selama dan setelah proses pembelajaran suatu kompetensi muatan pembelajaran untuk kurun waktu satu semester dan satu tahun pelajaran. Dari konsep ini, dapat dianalisis bahwa penilaian meliputi tiga aspek, yaitu nilai sikap spiritual dan sosial, nilai pengetahuan dan nilai keterampilan. Proses penilaian oleh pendidik dapat dilakukan berdasarkan pengamatan, penilaian tugas, penilaian proyek, penilaian diri oleh peserta didik, ulangan harian, ulangan tengah semester, dan ulangan akhir semester.

Bagaimana fungsi penilaian dalam kurikulum 2013 ? Penilaian oleh pendidik berfungsi untuk memantau kemajuan belajar, memantau hasil belajar, dan mendeteksi kebutuhan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. Adapun tujuan penilaian hasil belajar oleh pendidik memiliki tujuan :
1. Mengetahui tingkat penguasaan kompetensi
2. Menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi
3. Menetapkan program perbaikan atau pengayaan berdasarkan tingkat penguasaan kompetensi
4. Memperbaiki proses pembelajaran, dan
5. Memetakan mutu satuan pendidikan

Penilaian hasil belajar dilaksanakan dengan menggunakan prinsip umum dan prinsip khusus. Prinsip umum (sebagaimana juga telah dimuat dalam permendikbud 81 A tahun 2013) meliputi :
Sahih
Penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur.

ObyektifPenilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subyektivitas penilai.

AdilPenilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi dan gender.

TerpaduPenilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.

TerbukaProsedur penilaian, kriteria penilaian dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.

Holistik dan berkesinambunganPenilaian oleh pendidik mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik.

SistematisPenilaian dilakukan pendidik secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah yang baku.

AkuntabelPenilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari aspek teknik, prosedur maupun hasilnya.

EdukatifPenilaian dilakukan untuk kepentingan dan kemajuan pendidikan peserta didik.

Adapun prinsip khusus berkaitan dengan prinsip penilaian otentik yang meliputi :
1. Menekankan pada kegiatan dan pengalaman belajar peserta didik
2. Menekankan keterpaduan sikap, pengetahuan, dan ketrampilan
3. Dalam konteks mencerminkan dunia nyata
4. Mengembangkan kemampuan berpikir yang divergen dan konvergen
5. Memberi peserta didik kebebasan dalam mengkonstruksi responnya
6. Menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pembelajaran
7. Menggunakan berbagai cara dan instrumen

Penilaian yang dilakukan pendidik dalam peraturan yang terbaru menggunakan acuan kriteria (sama dengan peraturan sebelumnya). Acuan kriteria merupakan penilaian yang dilakukan guru dimana kemajuan peserta didik dibandingkan dengan kriteria capaian kompetensi yang ditetapkan.

Penerapan oleh pendidik dalam penilaian hasil belajar dapat berupa :
1. Penilaian tugas yang menekankan pada proses dan hasil
2. Penilaian proyek yang mencakup perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan
3. Penilaian berdasarkan pengamatan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung dan tuntas pada hari pembelajaran
4. Ulangan harian menekankan pada proses mengerjaan materi uji
5. Ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester lebih menekankan pada proses pengerjaan materi uji

Penilaian hasil belajar peserta didik yang berkaitan dengan kompetensi sikap spiritual dan sosial meliputi sikap :
Menerima, menanggapi, menghargai, menghayatidan mengamalkan nilai spiritual dan nilai sosial.

Sasaran penilaian hasil belajar oleh pendidik berkaitan dengan kompetensi pengetahuan, meliputi empat aspek/ ranah yaitu :
1. Pengetahuan faktual
2. Pengetahuan konseptual
3. Pengetahuan prosedural
4. Pengetahuan metakognitif

Adapun sasaran penilaian hasil belajar yang berkaitan dengan kompetensi keterampilan adalah :
Keterampilan abstrak
1. Kemampuan belajar yang terdiri atas : mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/ mencoba, menalar/ mengasosiasi, dan mengkomunikasi.
2. Kemampuan berpikir yang meliputi : mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta.

Keterampilan konkritKeterampilan konkrit merupakan kemampuan yang terdiri atas : meniru, melakukan, menguraikan, menggabungkan, memodifikasi dan mencipta

Ketuntasan BelajarKetuntasan belajar merupakan tingkat minimal pencapaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang meliputi : ketuntasan penguasaan substansi dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar.

Demikian, sekedar pencerahan, semoga bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih

Sunday, September 21, 2014

Fungsi Lembaga Pendidikan



Semula pendidikan dapat dilakukan oleh keluarga dengan memberikan pengetahuan. Sejalan dengan perkembangan masyarakat, maka keluarga tidak mampu memberikan pengetahuan dan ketrampilan sendiri. Keluarga mulai menyerahkan ke pihak yang berkompeten di bidang tersebut yaitu lembaga pendidikan.

Pranata pendidikan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam mewariskan dan mengembangkan seluruh kebudayaan masyarakat kepada generasi berikutnya. Adapun pranata pendidikan memiliki fungsi dan peran penting.

Saturday, September 20, 2014

Proses Pembentukan Lembaga Sosial


Tersusunnya lembaga sosial diawali dari tumbuhnya kekuatan ikatan hubungan antarmanusia dalam suatu masyarakat. Ikatan tersebut erat kaitannya dengan keberadaan nilai dan norma dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia menciptakan berbagai lembaga sosial sesuai dengan kebutuhan hidupnya. Dalam perkembangan masyarakat akan terjadi perbedaan mengenai corak lembaga sosial yang dihasilkan.

Sosiolog, Soerjono Soekanto mengemukakan bahwa tumbuhnya lembaga sosial disebabkan manusia dalam hidupnya memerlukan keteraturan, maka dirumuskan norma dalam masyarakat. Semula norma terbentuk secara tidak sengaja, namun demikian lama kelamaan norma tersebut disadari kehadirannya. Dengan demikian lembaga sosial terbentuk melalui dua cara, yaitu secara terencana dan tidak terencana. Norma sosial sebagai dasar dibentuknya lembaga sosial dibedakan atas empat bagian, yaitu :

Tantangan Globalisasi terhadap Eksistensi Jati Diri Bangsa


Globalisasi berasal dari kata globe (bola dunia). Dengan demikian dapat diartikan sebagai suatu gejala terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi yang mengikuti sistem nilai dan kaidah yang sama antara masyarakat di seluruh dunia karena adanya kemajuan transportasi dan komunikasi yang dapat memperlancar interaksi antar warga dunia. Oleh karena itu dalam era globalisasi, peristiwa yang terjadi di suatu negara dapat diketahui dengan cepat oleh bangsa atau negara lain.

Friday, September 19, 2014

Kebudayaan Megalithikum di Indonesia


Kebudayaan megalithikum didasarkan pada kepercayaan bahwa yang mati tetap ada hubungan dengan yang ditinggalkan. Masyarakat percaya bahwa yang mati akan memberikan kesejahteraan dan kesuburan tanaman. Bangunan batu besar sebagai sarana untuk menghormati mereka yang telah mati. Banguna batu besar tidak dikerjakan secarea halus, melainkan hanya diratakan secara kasar untuk mendapatkan bentuk yang diperlukan. Daerah penemuannya meliputi Nias, Sumatra, Jawa, Sumbawa, Flores, dan Toraja. Hingga kini kebudayaan megalithikum masih berkembang, misal di pulau Nias, Sumba dan Flores. Adapun kebudayaan batu besar dibedakan atas :

Thursday, September 18, 2014

Kehidupan Masyarakat dan Teknologi Masa Mesolithikum


Pada jaman batu tengah, masyarakat sudah mulai hidup menetap dan mengembangkan bercocok tanam secara sederhana. Bentuk budaya pada masa batu tengah dapat ditemukan di Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Flores.

Kala pos pleistosen mengenal tiga jenis tradisi peralatan hidup yaitu tradisi serpih bilah, alat tulang dan kapak genggam Sumatra. Peralatan hidup ada yang dibuat dari kerang, namun jumlahnya kecil. Daerah penyebarannya meliputi Sumatra, Jawa, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara Timur, Maluku dan Irian. Ketiga tradisi peralatan hidup tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

Wednesday, September 17, 2014

Ciri Kehidupan Masyarakat Pra Aksara di Indonesia


Kehidupan masyarakat dewasa ini mengalami perkembangan yang pesat. Perkembangan dalam masyarakat telah berlangsung dalam rentang waktu yang lama. Bahkan, jauh sebelum manusia mengenal tulisan. Dalam kesempatan ini, ada baiknya kita menelusuri kembali jejak masa lampau dari masyarakat pra aksara.

Palaeolithikum
Palaeolithikum atau jaman batu tua berlangsung kurang lebih 600.000 tahun yang lalu atau selama masa Pleistosen. Jaman batu tua ditandai dengan ciri : peralatan hidup dibuat dari batu yang dikerjakan secara kasar dan tidak diasah, manusia hidup dengan berpindah tempat (nomaden) serta berlangsung pada jaman dilluvium atau jaman pleistosen.

Tuesday, September 2, 2014

Silabus Mapel SMA Kurikulum 2013_Baru


Mencermati perkembangan kurikulum, ternyata telah dirilis permen baru terkait dengan kurikulum 2013 yaitu permen nomor 59. Dalam kesempatan ini, saya mencoba menshare silabus yang telah dibuat per mapel dan per tingkat, dengan pengeditan seperlunya.Silakan yang tertarik unduh pada link berikut :

Silabus Sejarah X_Wajib
Silabus Sejarah XI_Wajib
Silabus Sejarah XII_Wajib

Silabus Sejarah X_Peminatan
Silabus Sejarah XI_Peminatan
Silabus Sejarah XII_Peminatan

Untuk silabus per tingkat yang lain, akan saya upload di waktu berikutnya.

Demikian, semoga bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih.