Sunday, August 31, 2014

Candi Sari Boyolali


Candi Sari terletak di desa Candi Sari Cepogo Boyolali, dekat dengan SMP Negeri 2 Cepogo. Konon ditemukan sekitar tahun 1968. Kemudian oleh Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Jawa Tengah belum bisa mengambil kesimpulan kapan candi ini dibangun.

Candi ini berukuran panjang 4 m2, tinggi 2 meter dan memiliki 4 hiasan kecil di masing-masing ujungnya, serta satu hiasan dengan ukuran lebih besar yang terletak ditengah candi itu. Menilik hiasan tersebut seolah mirip stupa, namun jika diamati lebih lanjut merupakan perpaduan lingga padma atau padma lingga. Lingga merupakan perwujudan dewa Syiwa. Sehingga dapat disimpulkan candi tersebut bersifat Hinduistis.

Thursday, August 28, 2014

Sejarah Sebagai Ilmu


Pada awalnya, sejarah dapat dikatakan sebagai cabang dari sastra dan seni, sehingga sering dinamakan seni sejarah. Setelah adanya kritik sejarah, maka upaya penulisan sejarah tidak hanya menerima apa adanya keterangan yang diperoleh, melainkan sudah menggunakan metode penelitian sejarah. Sumber sejarah akan diuji melalui kritik sejarah, sehingga menghasilkan data yang dapat dipertanggungjawabkan.

Monday, August 25, 2014

Latar Belakang Kolonialisme Asing di Indonesia

Bangsa Indonesia, seperti halnya bangsa Asia dan Afrika lainnya, pernah mengalami dijajah bangsa asing (baca Eropa). Pengalaman ini memiliki latar belakang dan proses yang hampir sama.

1. Merkantilisme
Merkantilisme adalah suatu  kejadian politik dan ekonomi dari negara-negara imperialis dengan tujuan menambah logam mulia (emas dan perak) sebanyak mungkin sebagai standar dan ukuran kekayaan yang dimiliki, kekuasaan dan kesejahteraan negara dan berusaha untuk memperoleh neraca perdagangan yang aktif. Untuk mencapai tujuan itu, negara/ pemerintah secara langsung turut serta dalam dunia usaha dan perdagangan dengan jalan memberikan hak istimewa dan perlindungan yang bersifat monopoli. Hal ini akan melahirkan aturan perdagangan tunggal (monopoli).

Merkantilisme mulai timbul di Eropa pada abad 15 dan dalam abad berikutnya berkembang bersamaan dengan penjelajahan samodra dan perampasan daerah seberang lautan (dipelopori Spanyol dan Portugis). Kegiatan perdagangan yang semula di laut Tengah berpindah ke samudra Atlantik. Sebagai konskuensinya melahirkan imperialisme kuno. Imperialisme kuno adalah ambisi untuk mencari daerah jajahan dengan tujuan utama menguasai perdagangan secara monopoli guna mendapatkan keuntungan sebanyak mungkin. Ciri imperialisme kuno adalah 3 G (Gold, Gospel dan Glory) atau kekayaan, penyebaran agama dan kejayaan. Kawasan Asia Afrika dan Amerika Latin menjadi sasaran imperialisme bangsa Barat.

Wednesday, August 20, 2014

Sejarah Sebagai Peristiwa


Berita yang kita baca di suratkabar bukanlah kejadian melainkan berupa pernyataan tentang suatu kejadian atau fakta. Kejadian yang telah terjadi sebagai sejarah dalam arti obyektif tidak dapat lagi diulang atau dialami kembali. Namun, jejaknya sebagai memori dapat diungkapkan kembali .

Sejarah sebagai fakta dapat didefinisikan sebagai suatu unsur yang dijabarkan  baik secara langsung maupun tidak langsung dari dokumen-dokumen atau sumber sejarah setelah melalui serangkaian pengujian dan kritik. Dokumen-dokumen atau sumber sejarah yang merupakan data tersebut diteliti oleh sejarawan untuk menemukan fakta. Fakta-fakta tersebut diinterpretasi/ ditafsirkan.

Arti Sejarah Dalam Kehidupan Masa Kini


Dalam kehidupan sehari-hari, banyak dijumpai bahwa orang baru menyadari peran penting pengetahuan sejarah setelah mereka mampu menduduki posisi penting dalam birokrasi pemerintahan. Juga orang yang telah mampu mencapai kesuksesan dalam perjalanan hidupnya dalam segala aspek kehidupan. Seorang birokrat akan menjadi figur yang unik dan cukup mengherankan jika ia tidak memahami sejarah perjalanan bangsanya. Ia akan mengalami kedulitan dalam mengatasi masalah sosial, ekonomi dan politik dalam masyarakat. Seorang duta besar akan mengalami kesulitan atau melakukan kesalahan diplomatik karena kurang memahami sejarah dan nilai yang berkembang di negara dimana ia bertugas.

Tuesday, August 19, 2014

Pengaruh Diferensiasi Sosial dan Stratifikasi Sosial

Dalam masyarakat yang makin kompleks dewasa ini, ditandai dengan keanekaragaman dalam berbagai aspek. Diferensiasi dan stratifikasi sosial yang terbentuk akan membawa pengaruh yang sangat besar.





1. Pengaruh diferensiasi sosial   
Masyarakat Indonesia yang beraneka ragam, perlu diberikan penanganan yang seimbang dan selaras. Hal ini perlu untuk menyatukan diri agar tujuan berbangsa dan bernegara segera tercapai. Dalam hal ini, perlu diketahui beberapa fakta dalam masyarakat Indonesia .

a. Kenisbian budaya
Kenisbian budaya atau relativisme budaya mengakui bahwa budaya memiliki perbedaan satu dengan yang lain. Perbedaan budaya tidak terletak pada baik buruk, benar salah, tinggi rendah. Pandangan ini menuntut agar semua perilaku dan adat istiadat suatu suku bangsa hendaknya dipandang dari sudut masyarakat itu sendiri, bukan dari budaya orang lain yang dianggap sempurna atau dianggap menunjukkan banyak kekurangan. Misal melihat kebudayaan Batak juga dari sudut pandang masyarakat Batak. Melihat kebudayaan Dayak dari sudut pandang masyarakat Dayak.

b. Masalah hubungan dengan warga masyarakat
Kontak dan komunikasi di antara warga masyarakat mutlak diperlukan. Dalam hubungan antara suku bangsa, agama, ras, dan antar golongan sering menimbulkan masalah yang pada tahap berikutnya dapat menimbulkan konflik sosial. Konflik sosial merupakan salah satu bentuk perjuangan sosial antara individu atau kelompok yang mengandung kekerasan baik jasmani maupun rohani.

c. Etnosentrisme
Etnosentrisme adalah sikap untuk menilai unsur budaya masyarakat lain dengan menggunakan unsur budaya sendiri. Hal ini didasari bahwa cara hidup golongan atau masyarakatnya dianggap yang paling baik. Etnosentrisme memiliki fungsi sosial menghubungkan seseorang dengan golongan/ kelompoknya sehingga tercipta solidaritas kelompok yang kuat. Dalam kondisi demikian, setiap individu akan bersedia memberikan pengorbanan yang maksimal pada kelompoknya. Setiap anggota kelompok akan menganggap bahwa kebudayaannya yang lebih baik atau lebih tinggi dibanding yang lain.
Keuntungan etnosentrisme :
1) menjaga keuntuhan dan kestabilan kebudayaan.
2) mempertinggi semangat patriotisme
3) meningkatkan kesetiaan pada bangsa dan cinta tanah air.

Kerugian etnosentrisme :
1) mengurangi keobyektifan ilmu pengetahuan
2) menghambat hubungan antra kebudayaan
3) menghambat proses asimilasi antara kelompok yang berbeda untuk menjadi suatu bangsa yang besar.

d. Diskriminasi 
Diskriminasi adalah perbedaan yang sengaja diadakan, terutama dalam bidang politik. Hal ini akan nampak jelas dari adanya undang-undang yang memperlakukan golongan dalam masyarakat secara tidak sama. Misal orang Negro di Amerika Serikat, orang kulit hitam di Afrika selatan (semasa politk apartheid).

e. Kesetiaan primordial
Kesetiaan primordial adalah sikap masyarakat yang menunjukkan sikap berpegang teguh pada sesuatu yang dibawa sejak lahir oleh seseorang dalam kelompoknya dan berkembang luas ke tingkat yang lebih tinggi. Kesetiaan ini akan melahirkan etnosentrisme.

Aspek kesetiaan ini merupakan faktor penting dalam mempertahankan kelompok, terutama bila ada ancaman atau gangguan dari luar. Dalam kelompok tersebut akan berkembang rasa permusuhan, prasangka, melebihkan keadaan dan usaha yang dicapainya. Tingginya rasa kesetiaan primordial suatu masyarakat, akan menjadikan pandangan masyarakat kabur dan menghambat kemajuan. Sikap demikian akan menghambat jalannya proses perubahan dan pembaharuan. Timbul penolakan terhadap penemuan baru, gagasan baru, dan sebagainya.

2. Pengaruh stratifikasi sosial
Stratifikasi sosial membawa pengaruh dan konskuensi dalam masyarakat. Orang yang menduduki lapisan atas akan memiliki pola hidup yang berbeda dengan individu pada lapisan bawah. Orang lapisan atas memiliki privilage dan hak istimewa dalam berbagai segi, yaitu bidang ekonomi, sosial dan budaya. Pola hidup lapisan atas diantaranya :       

a. Cara berpakaian
Cara berpakaian berkaitan erat dengan privilage dalam bidang budaya. Masyarakat lapisan atas wajar jika menggunakan busana dari luar negeri atau perancang terkenal. Sebaliknya orang lapisan bawah akan memilih pakaian yang biasa saja.

b. Tempat tinggal
Orang dari kelas sosial atas, biasanya akan memilih rumah besar, mewah, bergaya arsitektur tinggi dan berada di kawasan elit. Sedangkan lapisan bawah akan memilih tempat tinggal yang biasa, sederhana dan tidak terlalu mewah.

c. Cara berbicara
Orang yang termasuk kelas sosial atas memiliki gaya bicara sopan, tertata rapi, dan tidak asal dalam memilih topik pembicaraan. Sebaliknya orang lapisan sosial bawah tidak terlalu memperhatikan faktor tersebut.

d. Pendidikan
Pendidikan di kalangan kelas sosial atas akan dipertimbangkan beberapa faktor, misal, sekolah yang terbaik, unggulan, mahal, bertaraf internasional atau sekolah ke luar negeri. Sedangkan masyarakat kelas bawah tidak terlalu memikirkan faktor tersebut, yang penting anak bisa sekolah sudah cukup.

e. Kegemaran dan rekreasi
Kegemaran bagi masyarakat kelas atas berbeda, dimana mereka memilih olahraga eksklusif misal golf, balap mobil, bowling, jetski, dan sebagainya. Mereka juga gemar mengoleksi lukisan, perhiasan, atau bentuk koleksi yang lain yang berbeda dengan kelas sosial di bawahnya.


Manusia Dalam Ruang dan Waktu

Mempelajari sejarah perkembangan masyarakat merupakan sesuatu yang sangat menarik untuk ditelusuri. Dengan mempelajari sejarahnya, manusia dapat memahami bagaimana perkembangan masyarakat yang ada di lingkungannya.

1. Manusia
Unsur manusia memiliki peran penting dalam peristiwa sejarah. Manusia adalah aktor utama yang sangat mementukan suatu peristiwa sejarah. Sehingga mempelajari sejarah dapat diartikan juga kita mempelajari sejarah manusia.

Monday, August 18, 2014

Dinamika Masyarakat Tradisional


Masyarakat tradisional merupakan masyarakat yang sebagian besar/ keseluruhan aktivitasnya berkaitan erat dengan tradisi, baik yang berkaitan dengan religi maupun non religi. Masyarakat tradisional pada umumnya hidup di pedesaan, sehingga dapat diidentikkan dengan masyarakat pedesaan.

Klasifikasi Kelompok Sosial dalam Masyarakat


Perkembangan kehidupan masyarakat yang makin kompleks, mendorong berkembangnya kelompok sosial yang ada. Dari kelompok sosial yang terbentuk, dapat diklasifikasikan atas beberapa sudut pandang. George Simmel memandang dari aspek besar kecilnya jumlah anggota kelompok, cara individu mempengaruhi kelompok, dan interaksi sosial dalam kelompok.

Ukuran lain yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan kelompok sosial dapat berupa derajat interaksi sosial, kepentingan dan wilayah. Secara umum, tipe kelompok sosial dibedakan atas :
1. Kategori pengelompokan atas dasar ciri tertentu, misal kelompok usia.
2. Kategori berdasarkan ciri kesadaran bersama, misal Ikatan Dokter Indonesia, Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia.
3. Kelompok sosial atas dasar suku, misal suku Bugis.
4. Kelompok tidak teratur, misal orang yang berada di bus, kereta api atau kapal laut.
5. Organisasi formal, yaitu kelompok yang dibentuk untuk mencapai tujuan tertentu, misal instansi atau birokrasi.

Wednesday, August 13, 2014

Proses Terbentuknya Kelompok Sosial


Kelompok sosial terbentuk melalui proses yang cukup lama. Hal ini dapat dilihat kembali pada syarat dan ciri kelompok sosial pada sub materi sebelumnya. Adapun faktor yang mendasari pembentukan kelompok sosial meliputi :

1. Kepentingan yang samaOrang per orang atau kelompok akan membentuk kelompok yang tetap dengan dasar kepentingan yang sama (common interest). Adanya kepentingan yang sama akan mendorong terbentuknya kelompok kepentingan. Sebagai contoh, kelompok seniman, kelompok olahraga, kelompok ilmuwan, dan sebagainya.

2. Darah dan keturunan yang samaDalam sejarahnya, faktor keturunan yang sama mendasari tali persaudaraan dan persatuan yang paling kuat bagi manusia. Berdasarkan keturunan yang sama, individu-individu yang tinggal dalam wilayah yang merasa memiliki latar belakang suku bangsa atau nenek moyang yang sama akan membentuk kelompok sosial, misal kelompok keturunan Melayu, Jawa, Cina, India, Arab dan sebagainya. Sejalan dengan perkembangan jaman, faktor darah dan keturunan mengalami pergeseran, menjadi kurang kuat.

3. Daerah yang samaFaktor daerah yang sama dapat mendasari terbentuknya kelompok sosial. Hal ini akan nampak jelas jika di daerah perantauan. Aspek budaya, bahasa, pola pikir yang sama dapat membentuk kelompok sosial. Misal ikatan keluarga Wonogiri di Jakarta, ikatan keluarga Maluku di Jakarta, ikatan keluarga Papua di Jogjakarta, dan sebagainya.

4. Faktor geografisKedekatan secara geografis, memungkinkan anggota masyarakat sering berinteraksi. Aspek geografis yang sama mendorong manusia untuk membentuk kelompok sosial pula. Orang yang secara geografis tinggal di sekitar pantai akan membentuk kelompok nelayan. Contoh yang lain kelompok petani, kelompok peternak, kelompok peladang, dan sebagainya.

5. Ciri fisik yang sama
Ciri fisik atau badaniah yang sama dapat meliputi ras, bentuk tubuh, tinggi badan, warna kulit dan sebagainya. Kesamaan ciri badaniah dapat mendorong terbentuknya kelompok sosial. Misal kelompok PKK, Dharma Wanita Persatuan dan sebagainya.

Disarikan dari berbagai sumber.

Friday, August 8, 2014

Mengenal Manusia Purba


Berdasarkan penelitian hasil temuan peninggalan sejarah yang berupa fosil (tulang manusia, hewan dan tumbuhan) maupun artefak (peralatan hidup) yang telah membatu, ternyata dapat diketahui bahwa di Jawa pernah hidup berbagai jenis manusia sejarah awal. Fosil manusia yang ditemukan berupa tengkorak, tulang paha, tulang kaki, dan rahang. Dengan merekonstruksi fosil tersebut, maka para ahli berusaha menganalisis bentuk fisik dan tingkat budaya saat itu.

Fosil manusia yang ditemukan pada jaman pleistosen terdapat di berbagai tempat di dunia. Di Indonesia sebagian besar baru ditemukan di Jawa. Indonesia, dalam hal ini Jawa menduduki posisi penting dalam perkembangan paleoantropologi, dimana banyak ditemukan fosil dari segala jaman pleistosen. Oleh karena itu nampak sekali perkembangan biologis manusia tersebut.

Thursday, August 7, 2014

Terbentuknya Kepulauan Indonesia


Pada ribuan tahun yang lalu, kondisi alam Indonesia berbeda dibanding dengan masa sekarang. Memasuki kala pleistosen, secara umum kondisi alam sudah stabil, kecuali Indonesia bagian timur. Selama kala pleistosen berlangsung jaman es (Glasial), dimana es di kutub sering meluas. Hal ini berarti daratan di bumi mencapai wilayah yang paling luas. Jaman es terjadi empat kali yaitu Gunz, Mindel, Risz dan Wurm. Sedangkan jaman interglasial terjadi sebanyak tiga kali. Jaman interglasial merupakan jaman diantara dua jaman es, dimana es di kutub yang mencair menyebabkan sebagian besar permukaan bumi diliputi perairan.