Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan atau interaksi manusia dalam masyarakat. Dengan kata lain sosiologi merupakan ilmu yang mengkaji interaksi manusia dengna manusia lain dalam kelompok dan produk yang timbul dari interaksi tersebut, seperti nilai, norma, dan kebiasaan yang dianut oleh kelompok atau masyarakat.
2. Sifat dan Hakekat Sosiologi
a. Sosiologi termasuk rumpun ilmu-ilmu sosial yang bersangkut paut dengan gejala-gejala kemasyarakatan.
b. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang kategoris, artinya membatasi diri dengan apa yang terjadi dan bukan pada apa yang seharusnya terjadi.
c. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang murni, karena bertujuan untuk membentuk dan mengembangkan ilmu pengetahuan secara abstrak, bukan ilmu pengetahuan terapan atau terpakai.
d. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan secara abstrak, artinya yang diperhatikan adalah pola dan peristiwa yang terjadi dalam masyarakat.
e. Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum.Sosiologi meneliti dan mencari apa yang menjadi prinsip atau hukum umum dari interaksi antar manusia dan perihal sifat, hakekat, isi dan struktur masyarakat manusia.
f. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang rasional, terkait dengan metode yang dipergunakannya.
g. Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan yang umum dan bukan ilmu pengetahuan yang khusus. Artinya sosiologi mengamati dan mempelajari gejala-gejala umum yang ada pada setiap interaksi dalam masyarakat secara empiris.
3. Ciri-ciri Sosiologi
Menurut Harry M. Johnson, seperti dikutip Soerjono Soekanto, sosiologi sebagai ilmu memiliki ciri-ciri berikut:
a. Bersifat empiris yaitu didasarkan pada observasi dan akal sehat yang hasilnya tidak bersifat spekulatif.
b. Bersifat teoritis, yaitu selalu berusaha menyusun abstraksi dari hasil observasi yang konkrit di lapangan dan abstraksi tersebut merupakan kerangka dari unsur yang tersusun sencara logis dan bertujuan menjalankan hubungan sebab akibat.
c. Bersifat kumulatif, yaitu teori-teori sosiologi dibentuk berdasarkan teori yang sudah ada, kemudian diperbaiki, diperluas dan diperhalus.
d. Bersifat non etis, dalam arti yang dipersoalkan dalam sosiologi bukanlah baik buruknya fakta tertentu, tetapi menjelaskan fakta tersebut secara analitis.
4. Obyek Studi Sosiologi
Obyek studi sosiologi adalah masyarakat dengan menyoroti hubungan antar manusia dan proses sebab akibat yang timbul dari hubungan antar manusia itu yang selalu berubah. Sehingga obyek yang dipelajari sosiologi adalah:
a. Hubungan timbal balik antara manusia satu dengan manusia lain.
b. Hubungan antara individu dengan kelompok.
c. Hubungan antara kelompok satu dengan kelompok yang lain.
d. Sifat-sifat dari kelompok sosial yang beraneka macam coraknya.
Dalam mempelajari obyek studinya, sosiologi tidak dapat hanya berdiri sendiri tanpa bantuan ilmu sosial lainnya (bersifat interdisipliner). Sehingga seseorang yang mempelajari sosiologi dituntut harus banyak membaca buku dan tulisan yang berkaitan dengan pokok bahasan dalam sosiologi itu sendiri.
5. Fungsi dan Manfaat Sosiologi
a. Dalam bidang perencanaan sosial
1) Sosiologi memahami perkembangan kebudayaan masyarakat.
2) Sosiologi memiliki disiplin ilmiah yang didasarkan atas obyektifitas
3) Dapat digunakan untuk mengetahui tingkat ketertinggalan dan tingkat kemajuan masyarakat ditinjau dari sudut kebudayaan.
4) Sosiologi memahami hubungan manusia dengan alam, hubungan antar golongan, proses perubahan dan pengaruh penemuan baru terhadap masyarakat.
b. Dalam bidang penelitian sosial
Secara umum, sosiologi memiliki beberapa kegunaan dalam perencanaan sosial yaitu :
1) Sosiologi memahami perkembangan kebudayaan masyarakat dari taraf tradisional sampai taraf modern sehingga menyusun dan memasyarakatkan perencanaan sosial relatif mudah digunakan.
2) Sosiologi memahami hubungan manusia dengan lingkungan alam, hubungan antar golongan, proses perubahan dan pengaruh menemuan baru. Hal ini berarti perencanaan ke depan yang disusun atas dasar kenyataan faktual dalam masyarakat oleh sosiologi relatif bisa dipercaya.
3) Sosiologi memiliki disiplin ilmiah yang didasarkan atas obyektivitas.
4) Dengan berpikir secara sosiologis, maka suatu perencanaan sosial dapat dimanfaatkan untuk mengetahui tingkat ketertinggalan dan kemajuan masyarakat dilihat dari sudut kebudayaan.
c. Kegunaan sosiologi secara umum
1) Sebagai saran dan alat untuk memahami masyarakat secara khusus
2) Sebagai alat untuk memahami struktur masyarakat, pola interaksi dan stratifikasi sosial.
3) Hasil studinya dapat digunakan untuk menetapkan suatu kebijakan oleh instansi terkait.
4) Hasil studinya dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk memecahkan masalah
5) Fakta, data pada masyarakat bisa membantu kegiatan pembangunan (perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hasil).
d. Dalam pembangunan
Sumbangan sosiologi sangat besar dalam proses pembangunan. Dalam peran di bidang pembangunan, maka dapat dibedakan atas beberapa tahap yaitu :
1) perencanaan
Tahap perencanaan perlu diadakan identifikasi terhadap berbagai kebutuhan masyarakat, misal lapisan sosial, saluran komunikasi, kekuasaan dan sebagainya.
2) pelaksanaan
Dalam tahap pelaksanaan perlu dilakukan penyorotan terhadap kekuatan dalam masyarakat dan pengamatan terhadap perubahan yang terjadi. Adapun dalam tahap evaluasi diadakan analisis terhadap efek pembangunan.
3) evaluasi
Tahap evaluasi dilakukan dengan menganalisis terhadap dampak pembangunan. Evaluasi dapat digunakan untuk menilai keberhasilan pembangunan, dan didentifikasi kekurangan, kemunduran, atau kemerosotan. Sehingga dapat dilakukan pengadaan, penambahan, dan peningkatan secara seimbang.
Goodluck
ReplyDeleteMy blog