Thursday, August 28, 2014
Sejarah Sebagai Ilmu
Pada awalnya, sejarah dapat dikatakan sebagai cabang dari sastra dan seni, sehingga sering dinamakan seni sejarah. Setelah adanya kritik sejarah, maka upaya penulisan sejarah tidak hanya menerima apa adanya keterangan yang diperoleh, melainkan sudah menggunakan metode penelitian sejarah. Sumber sejarah akan diuji melalui kritik sejarah, sehingga menghasilkan data yang dapat dipertanggungjawabkan.
Pada masa lampau, penulisan sejarah dengan menggunakan kritik sejarah telah dimulai oleh Herodotus dari Yunani. Oleh karena itu Herodotus dijuluki sebagai Bapak Sejarah. Kegiatan yang dilakukan Herodotus ini berkembang terus. Memasuki abad XVII, kritik sejarah mulai berkembang dan sejak abad XX telah berkembang menjadi metode penelitian sejarah.
Kebangkitan sejarah sebagai disiplin ilmu dimulai di Jerman yang dirintis Leopold von Ranke. Menurut Ranke, tugas sejarah hanya menunjukkan apa yang benar-benar telah terjadi. Setelah historiografi dilakukan melalui tahapan penulisan ilmiah, maka sejarah dapat dikatakan sebagai ilmu yaitu ilmu sejarah.
Konsep dasar sejarah banyak dikemukakan sejarawan. Burry mengungkapkan bahwa sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan tidak kurang dan tidak lebih. York Powell mengatakan bahwa sejarah bukanlah sekedar suatu cerita yang indah dan mengasyikkan, tetapi merupakan cabang ilmu pengetahuan. Wilhelm Dithley menyatakan sejarah merupakan ilmu yang bersifat khusus. Ilmu alam berusaha menemukan dalil umum (nomotesis), sebaliknya ilmu rohani bersifat menghidupi obyek studi atau pokok kajiannya (ideografis).
Berkaitan sejarah sebagai ilmu, Koentowijoyo mengungkapkan ciri-ciri sebagai berikut :
1) Sejarah berhubungan dengan hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman manusia. Pengalaman manusia ditemukan pada dokumen. Dokumen diteliti oleh sejarawan untuk mendapatkan fakta yang akan ditulis menjadi sebuah tulisan sejarah.
2) Sejarah mempunyai obyek. Obyek sejarah adalah manusia dalam dimensi waktu. Kedudukan waktu sangat penting dalam sejarah, sehingga waktu dalam pandangan sejarah tidak lepas dari manusia.
3) Sejarah mempunyai teori pengalaman. Hal ini berkaitan dengan kaidah pokok suatu ilmu.
4) Sejarah memiliki generalisasi dalam arti terdapat kesimpulan umum. Kesimpulan umum dalam sejarah bersifat ideografis, dimana dalam kesimpulan memperlihatkan adanya ide tertentu yang berkembang.
5) Sejarah mempunyai metode. Metode sejarah merupakan cara yang harus dilaksanakan dalam penelitian sejarah untuk mendapatkan bukti sejarah.
Ilmu sejarah bertugas menemukan kebenaran tentang masa lampau dari sumber yang ditemukan sesuai dengan prosedur dan metode tertentu. Sejarah sebagai ilmu atau tidak, tergantung pada metode ilmiah yang dipergunakan untuk mencari kebenaran.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment