Selama masa pergerakan kebangsaan Indonesia sejak awal abad XX, telah membawa pengaruh besar bagi perjuangan dalam rangka mencapai kemerdekaan Indonesia. Perkembangan organisasi pergerakan, tidak dapat dipisahkan dengan paham yang berkembang saat itu.
1. Nasionalisme
Nasionalisme adalah suatu paham yang menyadarkan suatu bangsa akan harga dirinya sebagai suatu bangsa sehingga mendapatkan pengakuan umum secara wajar. Latar belakang munculnya nasionalisme karena unsur:
a. Keinginan dan tekad bersama untuk melepaskan diri dari belenggu kekuasaan absolut, agar mendapatkan hak-haknya secara wajar sebagai warga negara.
b. Intervensi atau penjajahan dari bangsa lain.
c. Ikatan rasa senasib dan seperjuangan.
d. Ikatan tempat tinggal dalam suatu wilayah yang sama.
e. Cita-cita dan tujuan yang sama.
Timbulnya nasionalisme dipengaruhi perang kemerdekaan AS, Revolusi Perancis dan Revolusi Industri Inggris. Nasionalisme Eropa dilatarbelakangi oleh kekuasaan raja yang absolut. Melalui revolusi Perancis, nasionalisme dari Eropa dan AS tersebar luas ke seluruh dunia.
Nasionalisme barat yang dijiwai semangat kapitalisme dan liberalisme, berkembang menjadi chauvinisme yang melahirkan imperialisme di Asia dan Afrika. Sedangkan nasionalisme Asia Afrika timbul sebagai reaksi atas kolonialisme dan imperialisme barat.
2. Liberalisme
Liberalisme adalah suatu paham yang menghendaki adanya kebebasan dalam segala bidang baik politik, ekonomi, budaya maupun agama. Paham ini muncul karena kekuasaan raja yang absolut. Penganutnya menghendaki pembatasan kekuasaan raja, kebebasan dalam ekonomi, dan kebebasan menganut dan menjalankan agama. Paham liberal berkembang di kota-kota Eropa dnegan kaum borjuis sebagai pendukungnya. Mereka berasal dari berbagai daerah atau bangsa, tidak memiliki ikatan kekeluargaan atau adat. Kehidupan kota yang keras dan bebas makin mendorong mereka hanya memikirkan keperluan sendiri dan bersaing satu dengan yang lain. Peran borjuis makin meningkat sejalan dengan berkembangnya industri dan perdagangan sebagai bidang pekerjaan yang penting.
Liberalisme memiliki kekuatan yang dapat dimanfaatkan manusia dimana pada dasarnya menghendaki kebebasan. Namun demikian liberalisme dapat juga membahayakan bila kebebasan itu menghancurkan orang lain. Wujud liberalisme dapat berupa demokrasi dan nasionalisme (bidang politik), kebebasan menentukan keperluan sendiri (bidang ekonomi) dan agama dipilih dan ditentukan oleh diri sendiri, tidak dapat dipaksakan (bidang agama).
Gerakan liberalisme berkembang menjadi gerakan politik melalui revolusi Perancis lewat tokoh Napoleon Bonaparte. Revolusi ini memiliki semboyan Liberte, Egalite dan Fraternite. Liberalisme berkembang ke wilayah Eropa lainnya dan menyebar ke seluruh dunia.
3. Sosialisme
Sosialisme adalah paham yang menghendaki segala sesuatu diatur bersama dan hasilnya dinikmati bersama-sama. Sehingga tidak ada pihak yang berlebihan dan tidak ada pihak yang kekurangan.
Sosialisme muncul di Perancis sebagai reaksi atas liberalisme dan menyebar ke Inggris. Sebagai suatu gerakan politik yang efektif, sosialisme muncul akibat revolusi industri, yang dikembangkan Karl Marx dan Frederich Engels dalam bukunya “ Das Kapital”. Ajaran Karl Marx dikenal dengan Marxisme (komunisme).
Sistem ekonomi sosialis bertentangan dengan sistem ekonomi kapitalis dan berusaha menghancurkan kapitalisme di seluruh dunia. Dalam pemerintahan sosialis, semua kegiatan vital dikuasai oleh negara dan tidak ada kebebasan berpolitik bagi individu. Paham sosialis yang berkembang di Eropa kemudian menyebar ke seluruh dunia termasuk Asia dan Afrika.
4. Demokrasi
Demokrasi adalah pemerintahan rakyat yaitu pemerintahan dari, oleh dan untuk rakyat. Paham demokrasi bersumber dari ajaran JJ. Rousseau dalam bukunya “Du Contract Social”. Buku ini menjadi sumber meletusnya revolusi Perancis. Paham ini berkembang luas ke Eropa dan menyebar ke seluruh dunia termasuk Asia Afrika.
5. Pan Islamisme
Ideologi Pan Islamisme merupakan suatu paham yang bertujuan untuk mempersatukan umat Islam sedunia. Ideologi ini timbul berkaitan erat dengan kondisi abad 19 yang merupakan kemunduran dunia Islam. Sebaliknya dunia Barat dalam kemajuan dan melakukan penjajahan terhadap negara-negara Islam.
Ideologi ini adalah gerakan yang radikal dan progresif. Hal ini sangat disadari kaum dan negara imperialis, termasuk Belanda. Semangat yang terkandung dalam gerakan ini telah membangkitkan rasa kebangsaan yang kuat dengan didasari ikatan keagamaan. Disamping berideologi Islam, juga berkembang ideologi keagamaan lainnya. Contoh: Masyumi, NU, Muhammadiyah, SI, Partai Katholik, dan Partai Kristen.
No comments:
Post a Comment