Masuk dan berkembangnya sistem ekonomi barat hingga pedesaan membawa pengaruh perluasan diferensiasi pekerjaan. Jumlah dan jenis pekerjaan di kota makin bertambah banyak. Kesempatan kerja terbuka tidak hanya sebagai petani, tetapi juga karyawan kantor dagang, perhubungan, industri, tukang dan sebagainya.
Secara umum kehidupan perkotaan pada jaman kolonial memiliki ciri khusus. Kota pada saat itu memiliki fungsi sebagai pusat pemerintahan. Dalam kota pemerintahan segala kebutuhan lebih tercukupi. Struktur masyarakatnya terdiri atas lapisan buruh sebagai tukang, pelayan toko, buruh perusahaan dan sebagainya. Dan lapisan pegawai (priyayi di Jawa) yang bekerja di belakang meja tulis. Pendidikan barat dan kemahiran berbahasa Belanda merupakan syarat mutlak untuk dapat menduduki lapisan sosial yang lebih tinggi.
Kehidupan kekotaan merupakan kehidupan yang bebas, terbuka, individualistis, mudah menerima pembaruan, bersikap rasional. Kedatangan pengaruh Barat berpengaruh besar terhadap kehidupan kekotaan di Indonesia. Paham-paham baru masuk melalui pendidikan masa politik liberal dan dilanjutkan masa politik etis.