Tuesday, February 17, 2015
Menelusuri Kembali Pola Kepemimpinan Gajah Mada
Menelusuri sejarah kejayaan Majapahit seperti tidak ada habisnya. Ketokohan di Majapahit setingkat Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajah Mada dapat dan perlu diteladani segenap generasi muda. Dalam diri seorang Gajah Mada, beliau mengungkapkan delapan belas konsep kepemimpinan (asta dasa kotamaning prabu) yang meliputi :
Wijaya
Seorang pemimpin mempunyai jiwa tenang, sabar dan bijaksana, serta tidak kelas panik dalam menghadapi berbagai persoalan.
Mantriwira
Pemimpin harus berani membela dan menegakkan kebenaran dan keadilan, tanpa terpengaruh tekanan pihak mana pun.
Natangguan
Pemimpin mendapat kepercayaan dari masyarakat dan berusaha menjaga kepercayaan yang diberikan sebagai bentuk tanggung jawab dan kehormatan.
Satya bakti prabu
Memiliki loyalitas pada kepentingan yang lebih tinggi dan bertindak penuh kesetiaan demi nusa dan bangsa.
Wagmiwak
Pemimpin mempunyai kemampuan mengutarakan pendapat, pandai berbicara dengan tutur kata yang tertib dan sopan, serta mampu menggugah semangat rakyatnya.
Wicaksaneng naya
Pandai berdiplomasi serta pandai mengatur strategi dan siasat.
Sarjawa upasama
Pemimpin rendah hati, tidak boleh sombong, congkak, dan tidak sok berkuasa.
Dirotsaha
Pemimpin rajin dan tekun bekerja, memusatkan rasa, cipta, dan karsa serta karyanya untuk mengabdi pada kepentingan umum.
Tan satresna
Tidak boleh memihak dan pilih kasih terhadap salah satu golongan atau memihak saudaranya, tetapi harus mampu mengatasi segala paham golongan. Dengan demikian, ia akan mampu mempersatukan seluruh potensi masyarakatnya untuk mensukseskan cita-cita bersama.
Masihi samasta buwana
Pemimpin mencintai alam semesta dengan melestarikan lingkungan hidup sebagai karunia Tuhan dan mengelola sumber daya alam dengan sebaik-baiknya demi kesejahteraan rakyat.
Sih samasta buwana
Dicintai oleh segenap lapisan masyarakat dan mencintai rakyatnya.
Negara gineng pratijna
Pemimpin mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan pribadi, golongan, dan keluarganya.
Dibyacita
Lapang dada dan bersedia menerima pendapat orang lain atau bawahannya (akomodatif dan inspiratif).
Sumantri
Pemimpin tegas, jujur, bersih dan berwibawa.
Hanayaken musuh
Menguasai musuh-musuhnya, baik yang datang dari dalam maupun dari luar.
Ambeg parama arta
Pandai menentukan prioritas atau mengutamakan hal-hal yang lebih penting bagi kesejahteraan dan kepentingan umum.
Waspada purwa arta
Waspada dan mau melakukan mawas diri (introspeksi) untuk melakukan perbaikan.
Prasaja
Seorang pemimpin harus berpola hidup sederhana (aparigraha).
Untuk artikel sejarah yang lain, silakan kunjungi di www.penasejarah.com
Subscribe to:
Posts (Atom)